Apakah kreativitas itu selalu berhubungan dengan ‘art’ ? Pada artikel ini dibahas mengenai cara untuk meningkatkan atau lebih tepatnya menggugah kreativitas, mulai dari awal usia anak-anak sekolah. Karena nyatanya pada masa ini kreativitas sudah sering disempitkan maknanya kepada hal-hal berbau seni, dan dianggap merupakan bakat. Kreativitas tidak merupakan bakat saja, tapi bisa diajarkan dan ditingkatkan. Namun sistem pendidikan sekolah, seringkali mengunci potensi kreativitas itu dan membunuhnya dengan dogma kognitif saja. Padahal dengan kreativitas dapat memberi nilai tambah pada anak-anak dari sisi akademis dan emosional *menurut riset katanya.
“Being creative is about finding innovative ways to solve problems, generating new ideas and finding ways to make things better to name a few”
Kreatif berarti membuat, menghasilkan suatu hal dengan cara baru, bentuk baru dan lebih baik. Bukan hanya pada bidang seni, tapi pada segala hal kehidupan. Pola pikir ini seharusnya dimulai lebih awal saat anak masih kecil, dengan belum terkena ‘polusi’ dengan pemikiran lain dan masalah lainnya, mereka merupakan kanvas kosong yang dapat diolah agar menjadi wadah kreatif, bukan robot berbentuk manusia. Ada beberapa cara untuk menggugah kreativitas tersebut, menurut artikel pada blog yang direview ini.
Word Games

Visual Thinking Games
Drawing Games

Selain dengan teknik-teknik diatas, masih banyak lagi metode pendekatannya. Interaksi dan cara mengajar juga bisa menggugah kreativitas. Misal dengan bertanya kepada anak-anak mengenai cara menyelesaikan pekerjaan, dengan berbagai kemungkinan. Tugas berkelompok dengan interaksi ditingkatkan pada diskusi dan kolaborasi siswa juga boleh, misal saat pemberian tugas, diberikan kebebasan bereksperimen alat atau cara.
Sudah saatnya kita mencoba alternatif pendidikan di sekolah, agar siswa tidak dinilai dari satu aspek kognitif. Tapi berkembang sesuai dengan potensi kreativitas yang dimiliki, dikembangkan dan diarahkan lebih baik.
Salam tempel !